Suara.com - Aktivis penggerak manusia merdeka dan setara, Benny Soesetyo menilai Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin layak untuk dipertahankan pada kabinet di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Lukman bisa dipertahankan. Dia orangnya visioner," kata Benny yang juga dikenal sebagai tokoh agama Katolik itu di Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Menurut Romo Benny, begitu dia akrab disapa, Lukman merupakan sosok menteri agama yang menghargai perbedaan di Indonesia.
"Dia menghargai perbedaan. Tidak melihat persoalan minoritas dan mayorita, tapi melihat agama itu urusan masyarakat, sehingga negara hanya menjaga agar nilai-nilai keagamaan di Indonesia," jelas Romo Benny.
Lukman diangkat sebagai menteri agama pada 9 Juni 2014 menggantikan Suryadharma Ali yang mnegundurkan diri karena terlibat kasus dugaan korupsi dana haji di Kementerian Agama.
Lukman juga merupakan anak dari Menteri Agama kesembilan, Saifuddin Zuhri.
Lukman pernah menjadi anggota DPR RI dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan dan menjabat Wakil Ketua MPR RI 2009-2014.
"Lukman punya kultur dari NU dan bapaknya dulu menteri agama zaman itu. Jadi dia paham betul tentang pendidikan agama yang membangun integritas itu. Sehingga dikembalikan lah menteri agama seperti saat zaman ayahnya Gusdur," ujar Romo Benny.
Dia menambahkan, menteri agama harus mampu berdialog dengan semua keyakinan.
"Dan keyakinan di Indonesia itu bahkan ada agama lokal. Jadi kembalikan lah kementerian agama seperti zaman Soekarno dulu. Pada masa itu, kewajiban menteri agama adalah menjaga NKRI dan menanamkan nasionalisme," kata Romo Benny.
"Kalau itu dilakukan menteri agama, intoleransi bisa berkurang, paham radikal bisa direduksi sehingga Indonesia kembali aman," tambahnya.