Suara.com - Setelah muncul nama Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, muncul lagi nama Nurul Arifin menjelang pemilihan Wali Kota Depok, Jawa Barat. Nurul adalah kader Partai Golkar yang menjadi juru bicara tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
Menanggapi santernya kabar Nurul Arifin akan ikut bursa Wali Kota Depok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarankan agar Nurul menyiapkan diri sebaik-baiknya.
"Survei dulu," kata Ahok usai bertemu dengan Nurul di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Survei ini untuk mengetahui tingkat elektabilitas Nurul di kota yang sekarang dipimpin oleh kader senior PKS, Nur Mahmudi Ismail.
Selain itu, Ahok juga menyarankan agar Nurul memikirkan cara agar orang Kota Depok punya alasan kuat memilihnya.
"Kita tawarkan kepada orang Depok warna baru, boleh dong, Nurul jadi Wali Kota Depok. Jangan PKS melulu kuasain Depok, kan, sesekali Golkar, kan boleh dong. Kalau untuk Golkar kita majukan Nurul Arifin," kata Ahok.
Nurul, kata Ahok, harus memiliki program yang benar-benar bagus dan tidak dimiliki orang lain.
"Dengan program Itu yang mau dijual nanti di Depok. Lalu rekam jejak," tutur Ahok.
Mengingat lawan yang dihadapi nanti bukan orang sembarangan, mengingat Tifatul Sembiring sudah disebut-sebut ikut pemilihan, Ahok menyarankan agar Nurul agar tak keder.
"Ya kita buktikanlah. Lewat seorang Nurul Arifin, mampu. Akting apa aja dia mampu. Masa cuma Wali Kota dia nggak bisa. Apanya yang susah jadi Wali Kota. Yang penting niatnya mau nolong rakyat. Itu aja. Dites sosialnya gimana, hatinya, empatinya gimana. Itu yang dijual," kata Ahok dengan nada bercanda.