Versi Jokowi soal Faktor-faktor Kemenangannya di Pilpres

Rabu, 27 Agustus 2014 | 07:11 WIB
Versi Jokowi soal Faktor-faktor Kemenangannya di Pilpres
Presiden terpilih Joko Widodo. (Antara/Noveradika)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat menghadiri Silaturahmi Nasional dan Halal Bihalal Relawan Jenggala, Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) pun sempat berkisah soal detik-detik sebelum dirinya dan Jusuf Kalla (JK) akhirnya dinyatakan menang dalam Pilpres 2014.

Jokowi menceritakan, awalnya ketika menjelang pemungutan suara, bahkan saat proses quick count maupun real count, banyak relawan yang mengungkapkan kepanikan kepadanya lantaran perbedaan suara yang cukup tipis dengan rivalnya Prabowo-Hatta.

"Sebelum pencoblosan, banyak yang memberitahukan kepada saya mengenai hasil survei, yang memang sangat menakutkan kalau kita lihat secara survei. 'Pak, surveinya tinggal 1 persen'. Terus saya sampaikan, 'Terus ngapain?'" cerita Jokowi.

Pria yang kini masih menjabat sebagai Gubernur DKI itu lantas menuturkan, terkait perolehan suara yang naik pesat, itu menurutnya terjadi setelah Debat Capres terakhir, serta pasca rencana Jokowi hendak menetapkan Hari Santri Nasional.

"Karena 10 hari terakhir ada Hari Santri yang dikomentari 'Jokowi sinting', itu naik yang sangat luar biasa. Karena 'Jokowi sinting' naik tiga juta (suara). Kemudian pada malam debat terakhir, saya dan Pak JK, kita berdua kelihatan pinter. Tapi sebetulnya memang pinter, ya Pak," tambah Jokowi, sembari melontarkan canda kepada JK.

"Itu bukan karena kita pinter, tapi yang di sana banyak yang 'gol bunuh diri'. Waktu pertanyan Kalpataru, waktu itu saya belum tahu. Saya belum berpikir ada kesalahan. Saya dibisikin sama Pak JK, 'Ada yang keliru, itu yang dia maksud Adipura, Pak'," tutur Jokowi lagi.

Dalam debat terakhir ketika itu pula, Jokowi mengaku sebenarnya dirinya sedang demam panggung, hingga tak sempat mencermati pertanyaan dari capres nomor urut satu ketika itu.

"Orang namanya di atas panggung, ya setres. Nggak bisa mikirin pertanyaannya. Langsung Pak JK ngomong ke saya, 'Yang jawab saya aja.' Pak JK jawab, 'Jawabannya itu bukan Kalpataru, itu Adipura.' Masyarakat melihat karena kita pinter banget, akhirnya ya, menang gitu aja, arena itu adalah debat terakhir dan nggak bisa diperbaiki lagi," tutup Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI