Suara.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik seorang perempuan warga negara Amerika dan meminta uang tebusan 6 juta dolar Amerika atau sekitar Rp70 miliar.
Demi keselamatan nyawa perempuan tersebut, pemerintah Amerika tidak akan menyebutkan identitas perempuan yang diculik oleh kelompok militan tersebut. Informasi yang didapatkan hanya umur perempuan itu 26 tahun. Dia bekerja sebagai petugas kemanusiaan di Suriah.
Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat juga menolak untuk menyebut nama rekan kerja perempuan itu.
Perempuan itu diyakini menjadi warga negara Amerika ketiga yang diculik oleh kelompok ISIS. Dia diduga diculik pada 4 Agustus tahun lalu.
Selain meminta tebusan uang, kelompok ISIS juga meminta Amerika membebaskan tawanan Aafia Siddiqui. Aafia adalah warga negara Pakistan yang ditahan karena berusaha membunuh petugas Amerika.
Pekan lalu, ISIS merilis video pemenggalan kepala jurnalis Amerika James Foley. Aksi itu dilakukan setelah Amerika menolak untuk memenuhi permintaan uang tebusan untuk membebaskan sandera. Dalam akhir video tersebut, anggota ISIS juga memperlihatkan seorang tawanan lain yaitu Steven Sotloff, jurnalis TIME yang juga disandera sejak akhir tahun lalu. (USAToday)