Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko membantah jika kendaraan medan berat Unimog yang digunakan salah satu pendukung calon presiden saat demontrasi sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi pada 21 Agustus 2014 adalah milik anggota TNI.
"Tidak mungkin ada anggota yang mau ikut demo seperti itu," kata Moeldoko usai upacara Prasetya Perwira Prajurit Karier di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Selasa (26/8/2014).
Ia menuturkan, Unimog milik TNI dilarang digunakan beraktivitas di luar barak, apalagi untuk demontrasi. Menurut dia, TNI tidak lagi memakai Unimog karena sebagian besar kondisi kendaraan sudah rusak berat.
Berkaitan Unimog yang digunakan pada unjuk rasa di MK tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuh kepada kepolisian.
"Kalau milik preman, itu urusan polisi. Kalau milik tentara, jelas tidak boleh," ucapnya, menegaskan.
Pendukung salah satu calon presiden diketahui menggunakan tiga unit kendaraan Unimog saat unjuk rasa sengketa Pilpres 2014 di gedung MK.
Unjuk rasa yang sempat ricuh tersebut diwarnai perusakan barikade kawat berduri yang diduga dilakukan oleh massa menggunakan tiga unit Unimog. (Antara)