Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengungkapkan kekecewaannya saat presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Rumah Transisi yang terdiri dari tim yang membantunya selama masa transisi pemerintahan.
Muhaimin mengatakan, pada awalnya Rumah Transisi bukan untuk konsumsi publik, melainkan untuk tempat diskusi internal pendukung Jokowi.
"Sebetulnya rumah transisi awalnya tidak untuk dipublikasikan, tapi dijalankan, tapi nggak tau (kenapa) dipublikasikan," ucap Muhaimin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).
Namun demikian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu menepis tudingan kalau Jokowi tidak berkoordinasi saat membentuk Rumah Transisi dengan partai-partai koalisi.
Dia menyatakan bisa mengerti hal itu setelah mendapat penjelasan langsung dari Jokowi.
"Nggak ada masalah (komunikasi), pada prinsipnya awalnya diganti publikasi dan terlanjur begitu, sampai hari ini baik-baik aja. Pada awalnya, kita kaget," cerita Muhaimin.
Lelaki yang akrab di sapa Cak Imin juga kembali menceritakan ketika Jokowi menghubunginya untuk membicarakan transisi, bahkan ketum PKB ini mengaku panik, dikira PKB akan didepak dari koalisi Jokowi-JK.
"Beliau telepon saya, ada Tim Transisi nggak usah kaget. Itu setelah deklarasi, awalnya kita kaget, kita mau ditinggal (ternyata) itu cuma tim teknis," tambah Muhaimin.