Ini Empat Kelompok yang Berada di Lingkaran Jokowi

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2014 | 12:33 WIB
Ini Empat Kelompok yang Berada di Lingkaran Jokowi
Halal bil halal Partai Nasional Demokrat bersama relawan Jokowi-JK di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (22/8). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang Dr. Ahmad Atang, MSi berpendapat, hari-hari ini ada empat kelompok yang mengelilingi presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Empat kelompok itu adalah kelompok loyalis, strategis, oportunis dan kelompok bunglon," kata Ahmad Atang, di Kupang, Senin (25/8/2014).

Pernyataan itu dilontarkan terkait fenomena politik menjelang pelantikan Jokowi-JK pada 29 Oktober 2014.

Dia menjelaskan, kelompok loyalis adalah aktor-aktor dalam lingkaran partai koalisi maupun aktor penyeberang dari partai nonkoalisi yang sejak awal telah komit berada dalam barisan perjuangan bersama Jokowi-JK.

Kelompok ini, menurutnya, berada dalam barisan ring satu yang siap membela Jokowi secara sistimatis, terstruktur dan masif.

Kelompok ini tidak mengejar kekuasaan tetapi menyandang nama besar karena berada di lingkaran kekuasaan, kata Ahmad Atang.

Namun bahayanya, kelompok ini terlalu mengeksploitasi citra Jokowi seolah-olah sebagai manusia tanpa salah, dan pada titik tertentu mereka dapat mendikte pejabat yang diangkat Jokowi dengan memanfaatkan kedekatan tersebut.

Sementara kelompok strategis adalah pimpinan partai koalisi, akademisi dan profesional yang akan menentukan arah kebijakan Jokowi, baik dalam hal distribusi kekuasaan maupun agenda pembangunan lima tahunan.

Kelompok ini, menurutnya, sangat dominan sehingga pemikirannya harus didengar dan diimplementasikan Jokowi. Inilah kelompok yang berada di belakang layar yang menentukan dinamika Indonesia ke depan.

Kelompok lain adalah oportunis dan bunglon. Kelompok ini menjadi sangat berbahaya jika tujuannya tidak tercapai. Mereka akan berubah menjadi musuh dalam selimut dan berusaha mendiskreditkan Jokowi dan kelompoknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI