Pengiriman Premium di SPBU Denpasar Dibatasi

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2014 | 12:16 WIB
Pengiriman Premium di SPBU Denpasar Dibatasi
Petugas mengisi bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium di SPBU. [Antara/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengiriman bahan bakar jenis premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Denpasar, Bali akan dibatasi sebanyak 16.000 kiloliter per hari oleh PT Pertamina pusat.

"Akibat pembatasan pengiriman bahan bakar premium tersebut banyak masyarakat mengantre untuk membeli bahan bakar bersubsidi itu," kata Supervisi SPBU 5480101, Denpasar, Bali, I.B Bajra Adnyana, di Denpasar, Senin (25/8/2014).

Ia mengatakan, pembatasan pengiriman bahan bakar tersebut sudah disosialisasikan oleh PT Pertamina pada (22/8/2014) lalu yang hanya mengalokasikan BBM bersubsidi secara nasional sebanyak 46 juta kiloliter per hari.

"Sebelumnya PT Pertamina mengalokasikan sebanyak 48 juta kiloliter per hari secara nasional. Namun, hari ini kami hanya baru menerima 8.000 kiloliter saja," katanya.

Bajra Adnyana menuturkan bahwa untuk dimasing - masing SPBU sudah dilakukan pembatasan untuk pasokan pengiriman bahan bakar premium dan solar bersubsidi tersebut sebanyak 16.000 kiloliter per hari yang sebelumnya rutin menerima 40.000 kiloliter per hari.

"Biasanya SPBU disini bahan bakar premium dan solar dikirim sebanyak 40.000 kiloliter per harinya. Namun, dimasing - maasing tempat pengisian bahan bakar hanya dibatasi sebanyak 16.000 kiloliter saja," ujarnya.

Ia memperkirakan pembatasan pengiriman bahan bakar premiun dan solar bersubsidi tersebut akan berakhir hingga November 2014.

Hal senada juga diungkapkan supervisi SPBU 5408112, Denpasar, Bali, Satria Wardana mengatakan sosialisasi pembatasan pengiriman untuk jenis bahan bakar premium dan solar sudah dilakukan pada (22/8/2014) lalu oleh PT Pertamina Pusat.

"Untuk persedian premium hari ini habis dan kami belum menerima kiriman bahan bakar premium tersebut," ujar Satria.

Pihaknya mengakui sebelum diberlakukannya pembatasan bahan bakar premium dan solar itu. lanjut dia, biasanya rutin dikirimkan sebanyak 24.000 kiloliter per hari. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI