PAN Masih Setia di Koalisi Merah Putih

Siswanto Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2014 | 08:51 WIB
PAN Masih Setia di Koalisi Merah Putih
Prabowo Subianto (kiri) dan Hatta Rajasa (kanan). [Antara/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Rizky Sadiq menegaskan bahwa sampai saat ini sikap partainya tetap konsisten menjadi bagian dari Koalisi Merah Putih.

"Hal ini sudah disampaikan ketua umum (Hatta Rajasa), PAN tetap solid di Koalisi Merah Putih," kata Rizky kepada suara.com, Senin (25/8/2014).

Ketika ditanya apakah kubu pemenang Pilpres 2014, Joko Widodo-Jusuf Kalla, masih intensif berkomunikasi dengan PAN dan anggota Koalisi Merah Putih lainnya dengan tujuan mau bergabung, Rizky mengatakan pada level itu ia mengaku tidak tahu persis karena sudah masuk tataran tingkat elite partai.

Namun, menurut Rizky, komunikasi semacam itu wajar saja terjadi di dunia politik.

"Tidak ada yang salah. Sah-sah saja," kata Rizky seraya menegaskan sejauh ini, semua anggota Koalisi Merah Putih masih solid.

Namun, Rizky mengaku tidak tahu apakah sikap solid itu akan tetap dipertahankan pada saat masing-masing partai anggota Koalisi Merah Putih nanti menyelenggarakan Musyawarah Nasional. Pasalnya, kata Rizky, biasanya pada saat Munas, muncul kebijakan-kebijakan baru atau rekomendasi-rekomendasi baru dari forum tingkat tinggi.

Terkait dengan konsistensi PAN menjadi bagian dari Koalisi Merah Putih, partai yang dipimpin Hatta Rajasa ini akan memainkan peran penting dalam rangka menjadi penyeimbang pemerintah periode 2014-2019.

Walaupun PAN akan menjadi mitra kritis, kata Rizky, partainya tidak akan sekadar asal beda dari kebijakan pemerintah. PAN, katanya, ingin berusaha memberikan pandangan yang konstruktif dan membangun.

Yang dimaksud dengan tidak asal beda adalah bilamana kebijakan pemerintah sudah benar, maka PAN akan mencoba menawarkan masukan dari berbagai sisi.

"Contoh tentang kenaikan harga BBM bersubsidi. Tentunya kita kalau kita sama-sama sepakat bahwa subsidi itu akan membebani APBN, maka kemudian perlu dikaji opsi yang rasional lagi. Substansinya sama bahwa memang subisidi perlu dikurangi, tapi juga harus dilihat dari sisi praktis, pelaksanaan, yang perlu masyarakat pahami," kata Rizky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI