Suara.com - Orangtua dari James Foley, jurnalis Amerika yang dipenggal oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku telah menyaksikan video pembunuhan anaknya itu.
Diane dan John Foley mengatakan, mereka menyaksikan video itu bersama-sama.
“Kami hanya ingin tahu,” kata John di luar rumahnya di Rochester, New Hampshire, Amerika Serikat.
Ketika ditanya apakah mereka akan memaafkan pembunuh anaknya itu, John mengatakan,” Tidak hari ini. Namun, sebagai umat Kristiani kami pasti akan memaafkan,” katanya dengan suara bergetar.
Sementara itu, saudara perempuan James, Katie berharap pembunuh adiknya itu menghentikan aksi brutalnya dan mempunyai belas kasihan kepada tawanan.
“Kami semua berdoa dan berharap dia serta temannya mempunyai rasa belas kasihan,” ujarnya.
Amerika Serikat menyebut aksi pemenggalan yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kepada jurnalis James Foley sebagai serangan teroris.
Presiden Barack Obama mengatakan, Amerika akan melakukan intervensi militer dalam perang bersaudara yang sudah berlangsung di Suriah selama tiga tahun terakhir.
Salah satu opsinya adalah melakukan serangan militer ke Suriah, tempat di mana kelompok ISIS berlindung. Obama menyatakan, kelompok ISIS telah berkembang begitu cepat sehingga menjadi ancaman besar bagi Amerika. (Dailynews/Mirror/LATimes)