Suara.com - Amerika Serikat menyebut aksi pemenggalan yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kepada jurnalis James Foley sebagai serangan teroris.
Presiden Barack Obama mengatakan, Amerika akan melakukan intervensi militer dalam perang bersaudara yang sudah berlangsung di Suriah selama tiga tahun terakhir.
Salah satu opsinya adalah melakukan serangan militer ke Suriah, tempat di mana kelompok ISIS berlindung. Obama menyatakan, kelompok ISIS telah berkembang begitu cepat sehingga menjadi ancaman besar bagi Amerika.
Sejauh ini, Amerika baru melancarkan serangan udara ke Irak dalam memerangi kelompok ISIS di negara itu.
Militer Amerika belum melakukan serangan ke Suriah, markas dari kelompok militan tersebut. Namun, aksi pemenggalan terhadap James Foley membuat Obama murka dan berjanji akan melindungi warga Amerika di mana pun dengan cara apa pun.
“Apabila anda (ISIS) datang ke Amerika, kami akan mengejar Anda. Dan itulah rencana kami dalam beberapa waktu ke depan,” kata Ben Rhodes, deputi penasihat keamanan nasional Amerika.
Kata Rhodes, apabila Obama memutuskan untuk menyerang Suriah maka yang akan menjadi target utama adalah markas dari kelompok ISIS di negara tersebut.
“Pemenggalan James Foley merupakan bentuk serangan kepada Amerika ketika salah satu warga negara kita dibunuh dengan cara sadis seperti itu,” ujarnya. (USAToday/LATimes)