Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menginginkan perampingan pengawalan atas dirinya dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Hal itu, menurut Jokowi, agar dirinya bisa tetap berinteraksi dengan masyarakat, meski sudah menjadi orang nomor satu di republik ini.
"Iya, jadi ada perampingan dalam iring-iringan pengawalan, penyederhanaan, kalau nanti ada kunjungan ke daerah atau kunjungan luar negeri, (perampingan) itu yang diinginkan oleh Pak Jokowi," kata Deputi Rumah Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto saat ditemui di rumah dinas Jokowi, usai mengadakan pertemuan dengan 3 anggota Paspampres di Rumah Dinas Gubernur DKI di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2014) dini hari.
Salah satu contoh perampingan itu, menurut Andi, adalah pengurangan jumlah iring-iringan mobil yang mengawal Jokowi.
"Misal (iringan) belasan mobil atau 20 rangkaian mobil, diminta Jokowi kurang dari 10, mungkin bisa 7 paling banyak dan nanti Paspampres memberikan kajian ulang," jelas Andi.
Andi mengungkapkan, permintaan itu sudah disampaikan kepada 3 anggota Paspampres berpangkat kolonel yang menemui Jokowi. Selanjutnya, mekanisme pengamanan Paspampres untuk Jokowi akan disimulasikan minggu ini.
"Akan dipergunakan satu minggu ini untuk mulai menerapkan ketentuan pengamanannya, setelah itu nanti untuk bersama-sama mengkoreksi, memodifikasi, mekanisme protokoler pengaman yang aman untuk Pak Jokowi," tutup Andi.