Suara.com - Orang tua James Foley, jurnalis Amerika Serikat yang diduga dibunuh oleh kelompok militan Negara Islam (sebelumnya disebut ISIS), akhirnya buka suara kepada media.
John dan Diane Foley, muncul di depan kediaman mereka di Rochester, New Hampshire, Rabu (20/8/2014). Kepada media mereka mengaku "sangat bangga" pada Jim - sapaan akrab James.
"Dia wartawan yang berani, tidak kenal takut. Dia selalu berharap bisa pulang ke rumah," kata Diane tentang puteranya, yang hilang di Suriah sejak November 2012.
Diane juga mengatakan bahwa Jim "tidak pernah menghendaki keluarganya membenci atau bersedih".
Sementara John Foley, mengatakan bahwa puteranya dan wartawan lain yang kini sedang ditahan oleh kelompok militan Negara Islam berniat untuk membantu warga Suriah dan Irak, yang menderita karena dilanda perang saudara.
"Mereka tidak pernah melukai siapa pun. Mereka hanya ingin membantu. Tidak ada alasan membantai mereka," kata John.
Ketika ditanyai, mengapa Jim selalu meliput di daerah konflik yang berbahaya, John menjawab "Mengapa pemadam kebakaran selalu pergi ke rumah yang sedang terbakar? Itu adalah pekerjaannya."
Ketika seorang wartawan bertanya, bagaimana keluarga menghadapi kematian James yang tragis, Diane mengatakan mereka selalu mengenang keberanian Jim.
"Kami tahu Jimmy sudah bebas. Dia akhirnya bebas. Dan kami tahu dia sudah di tangan Tuhan...dia sudah di surga," tutup John. (Huffington Post)