Antisipasi Erupsi Slamet, Kodim Banyumas Siapkan Simulasi

Achmad Sakirin Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2014 | 16:06 WIB
Antisipasi Erupsi Slamet, Kodim Banyumas Siapkan Simulasi
Petugas memantau aktivitas Gunung Slamet di Pos Gambuhan, Pemalang, Jateng. [Antara/Oky Lukmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mengantisipasi terjadinya bencana erupsi Gunung Slamet. Komando Distrik Militer (Kodim) 0701/Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan kegiatan simulasi.

"Simulasi tinggal menunggu kepastian instruksi dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Asep Apandi, di Purwokerto, Kamis (21/8/2014).

Menurut dia, simulasi tersebut akan melibatkan lima kabupaten di sekitar Gunung Slamet, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti lokasi simulasi terpadu tersebut karena masih menunggu kepastian dari BNPB.

"Skenario dan personel sudah disiapkan, tinggal menunggu kepastian dari BNPB, di sini (Banyumas, red.) atau kemungkinan di Purbalingga karena saat paparan di hadapan Panglima TNI beberapa waktu lalu, itu kan dilakukan di Purbalingga, sehingga di sini juga sudah saya siapkan," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengaku belum menerima informasi mengenai rencana simulasi terpadu yang akan digelar di kabupaten tersebut.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya telah merencanakan kegiatan simulasi bencana erupsi Gunung Slamet yang akan dilaksanakan di Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, 13 September 2014.

"Kami juga secara terus-menerus menyosialisasikan status 'Siaga' Gunung Slamet itu kepada masyarakat di wilayah rawan terdampak bencana erupsi," katanya.

Saat dihubungi Antara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa status aktivitas Gunung Slamet tetap "Siaga".

"Masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Masyarakat yang bermukim di luar radius tersebut agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI