Jadi Sandera ISIS, Nyawa Wartawan Majalah TIME di Ujung Tanduk

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2014 | 11:19 WIB
Jadi Sandera ISIS, Nyawa Wartawan Majalah TIME di Ujung Tanduk
Wartawan Majalah TIME, Steven Sotloff. (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun lalu, Steven Sotloff adalah seorang wartawan Amerika yang khawatir terhadap dampak kehadiran Greg Oden di klub basket NBA, Miami Heat dibandingkan situasi di Irak.

Hari ini, nyawa Steven Sotloff justru di ujung tanduk. Dia adalah salah satu tawanan kelompok teroris paling brutal di dunia yaitu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sotloff merupakan wartawa kedua yang tampil dalam video eksekusi yang dirilis kelompok ISIS kemarin. Video itu memperlihatkan adegan eksekusi terhadap wartawan Amerika James Foley melalui cara yang sangat keji yaitu dipenggal.

ISIS mengungkapkan, Sotloff akan menjadi korban pemenggalan kedua apabila Amerika tidak menarik pasukannya keluar dari Irak. Siapakah Sotloff? Dia adalah wartawan kelahiran Miami yang bekerja untuk majalah TIME.

Sotloff (31 tahun) hilang pada Agustus 2013 ketika berupaya masuk ke Suriah dari perbatasan Turki. Sebelum hilang, Sotloff sempat mengunggah pesan di media sosial yang mengungkapkan dia masih berada di Libya.

Sotloff yang sempat meraih sejumlah penghargaan bukan orang asing dalam meliput di daerah konflik. Dia pernah melakukan peliputan di Mesir, Turki, Suriah dan juga negara lainnya. Pada 2012, dia mengunggah video yang menggambarkan dirinya menjadi target serangan dari pesawat jet Suriah di Aleppo.

Apakah Amerika akan memenuhi tuntutan kelompok ISIS yaitu menarik pasukan keluar dari Irak? Presiden Barack Obama sudah menegaskan akan terus memerangi kelompok ISIS yang disebutkan sebagai kanker yang membahayakan. Departemen Pertahanan Amerika Serikat juga mengungkapkan, pasukan khsusus sudah berupaya untuk menyelamatkan nyawa warga negara Amerika yang disandera namun gagal.

Sebelum hilang, Sotloff sempat memposting di akun Twitternya tentang pertandingan final NBA 2013 yang melibatkan klub favoritnya yaitu Miami Heat. Kicauannya itu bisa menjadi kicauan terakhir Sotloff apabila Amerika Serikat tidak mau memenuhi permintaan kelompok ISIS. (News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI