Suara.com - Insiden pemenggalan seorang wartawan Amerika Serikat yang muncul dalam rekaman video masih menyimpan misteri. Hingga kini, identitas militan ISIS yang memenggal kepala wartawan bernama James Foley itu belum diketahui.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan bahwa lelaki bertopeng yang dengan kejam mengeksekusi James Foley adalah seorang lelaki Inggris. Hammond meyakini hal itu dari aksen bahasa Inggrisnya yang sangat kental.
Pendapat Hammond itu diamini Dr. Claire Hardaker, seorang pakar linguistik. Bahkan, Claire lebih spesifik dan berani menyebutkan bahwa militan ISIS itu berasal dari London, ibu kota Inggris.
Setelah mendengarkan suaranya dalam video tersebut, Claire yakin, dia berasal dari Inggris bagian selatan. Kemungkinan besar, menurut Claire, ia dari London.
"Berdasarkan penilaian saya, ada bunyi huruf vokal khas orang-orang wilayah selatan di sana, kami menangkap beberapa cara pengucapan yang menarik - dia (si militan) mengucapkan kata "Muslim" dengan cara yang cukup menarik," kata Claire.
"Ada pengucapan seperti bunyi Z, namun ketika ia mengucapkannya, ia seperti mengucapkan "muss", sebuah S yang tak terucap, jadi ada yang menarik di situ," tambahnya.
Sebelumnya, sebuah video yang mengerikan beredar di internet. Dalam video tersebut, seorang militan ISIS berpakaian serba hitam dan bertopeng memenggal kepala James Foley, seorang wartawan AS yang hilang sejak tahun 2012 di Suriah. Si militan mengatakan, eksekusi itu merupakan peringatan bagi AS, agar tidak lagi melancarkan serangan udara ke kantung-kantung pertahanan ISIS di Irak. (Mirror)