Suara.com - Sebuah serangan udara Israel menewaskan istri dan seorang anak dari komandan militer Gaza hari Selasa (19/8/2014) waktu setempat. Serangan itu hanyalah satu dari sekian banyak yang menghantam Gaza pascaberakhirnya gencatan senjata antara kedua belah pihak.
"Istri dari pemimpin besar tewas sebagai martir bersama putrinya dalam sebuah serangan Selasa malam," ungkap wakil pemimpin Hamas, Mussa Abu Marzuk lewat laman Facebooknya.
Yang dimaksud "pemimpin besar" oleh Mussa adalah Mohammed Deif, komandan sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam. Mussa, petinggi Hamas yang hidup di pengasingan itu, tidak menyebutkan bagaimana nasib Mohammed Deif sendiri, apakah ia selamat ataukah ikut tewas dalam serangan.
Kediaman Mohammed Deif adalah satu dari 25 target di Gaza yang digempur Israel. Tak hanya Israel, Hamas juga melancarkan serangannya. Sedikitnya ada 34 roket yang diluncurkan Hamas ke wilayah Israel. Beberapa di antaranya jatuh di Kota Tel Aviv dan Beersheva.
Perpanjangan gencatan senjata yang berlangsung selama 24 jam berakhir pada Selasa tengah malam. Kedua belah pihak pun langsung terlibat jual beli serangan.
Sekitar 1.900 orang telah tewas di Gaza sejak awal Israel menggelar operasi militer pada 8 Juli silam. Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.
Sementara itu, Israel telah kehilangan 64 tentara, dan tiga warga sipil. (Asia One/AFP)