Suara.com - Sebuah pengusaha pembuat minuman beralkohol asal Hubei, Cina, harus berurusan dengan pihak berwajib karena menambahkan viagra ke dalam produknya.
Praktek ilegal itu terungkap setelah para pelanggan merasakan "efek samping" yang tak biasa usai mengkonsumsi minuman tersebut. Huang, yang memproduksi minumannya lewat perusahaan Nine Springs Ecological Agriculture Development Company itu pun digelandang ke kantor polisi.
Kepada pihak berwajib, Huang mengaku membeli 1 kilogram Sildenafil, alias obat pendongkrak vitalitas pria yang lebih dikenal dengan sebutan Viagra dan Revatio. Lalu, obat yang ia beli via online itu ia campurkan ke dalam minuman produksinya. Tapi Huang tidak mencantumkan zat tambahan itu di label botolnya.
Huang mengaku, ia melakukan itu agar produknya mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Ia menjualnya dengan harga 60 Yuan per botol. Untuk setiap botolnya, Huang mendapat keuntungan sebesar 30 Yuan.
Memang, Huang tidak mencampur viagra dalam dosis yang membahayakan. Namun, ia juga tahu bahwa menambahkan viagra ke dalam minuman keras adalah perbuatan melanggar hukum. Namun, ia tetap melakukannya demi keuntungan yang berlipat ganda. (Metro)