Polisi Tambah Dua Ring Pengamanan di MK

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2014 | 11:51 WIB
Polisi Tambah Dua Ring Pengamanan di MK
Sekitar 2000 personil kepolisian dikerahkan untuk pengamanan sidang lanjutan sengketa pilpres, di gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Jumat (8/8/2014). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang putusan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan dibacakan Kamis (21/8/2014), Polri akan menambah dua ring pengamanan. Sebelumnya selama berlangsung jalannya persidangan PHPU, hanya ada tiga ring pengamanan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, selama dua pekan terakhir, ada 2.100 personel untuk tiga ring pengamanan. Sedangkan untuk besok akan ada tambahan menjadi 4.000 personel untuk mengamankan lima ring.

"Besok ditambah dua ring, ring empat dan ring lima. Untuk besok sampai 4.000 personil dan kemungkinan ditambah," ujar Hendro di Gedung MK, Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Hendro menerangkan, ring satu berada di dalam gedung, yakni di balkon, ruang sidang pleno maupun lantai dasar. Ring kedua meliputi halaman Gedung MK, kemudian ring tiga ada di jalan Merdeka Barat, dan ring tambahan yaitu ring empat dan lima untuk peningkatan dan pengamanan arus lalu lintas.

Aparat yang bersiaga ini, lanjut Hendro tidak dipersenjatai. Mereka hanya menggunakan gas air mata untuk menghalau massa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kendaraan taktis juga disiagakan aparat kepolisian di antaranya barracuda dan water cannon.

"Juga disiagakan dua anjing pelacak serta enam ekor yang bersweeping di depan dan belakang Gedung MK," katanya.

Untuk kordinasi dengan TNI, Hendro mengatakan akan dilakukan bila diperlukan. TNI dalam hal ini bersiaga sesuai dengan kebutuhan Polri.

"Untuk Gabungan TNI ada on call," katanya.

Saat ini, menurutnya kondisi masih kondusif, belum ada potensi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk ancaman nggak ada. Potensi banyak massa yang dikhawatirkan ada bom dan kerusuhan sudah disiapkan pola pengamanan dan Alhamdullilah sampai saat ini masih kondusif," tutur Hendro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI