Kemudian muncul seseorang yang diduga James Foley mengenakan baju berwarna jingga. Dia tampak berlutut di padang pasir, sementara seorang lelaki bertopeng hitam berdiri di sampingnya, sambil memegang pisau.
"Saya mendesak semua sahabat, keluarga, dan orang-orang yang saya cintai untuk bangkit melawan pembunuh sejati saya, yakni pemerintah AS. Apa yang terjadi pada saya adalah hasil dari kejahatan dan kepuasan diri mereka," kata lelaki yang sedang berlutut itu.
Lelaki bertopeng itu kemudian berkata dalam logat Inggris yang kental, "Ini James Wright Foley, warga Amerika, dari negara kalian. Sebagai sebuah pemerintahan, kalian sudah berada di garis depan agresi terhadap Negara Islam."
"Kini angkatan udara kalian menyerang kami setiap hari di Irak. Serangan kalian telah menyebabkan banyak korban umat Islam. Kalian tidak lagi melawan pejuang, kami adalah tentara Islam dan sebuah negara yang sudah diakui oleh umat Islam di seluruh dunia," lanjut lelaki beraksen Inggris itu.
Usai mengucapkan kalimat itu, dia memenggal lelaki yang sedang berlutut itu.
Di akhir video muncul suara yang mengatakan "Steven Joel Sotloff" dan tidak lama berselang muncul gambar seorang tahanan lain dalam seragam oranye.
"Hidup dari warga Amerika ini, Obama, tergantung pada keputusan Anda selanjutnya," kata lelaki bertopeng itu.
Foley adalah wartawan lepas yang meliput perang saudara di Suriah untuk GlobalPost. Pada 2011 dia pernah ditahan selama 45 hari oleh tentara mendiang pemimpin Libya, Moamar Khadafi.
Sementara Sotloff juga adalah wartawan lepas yang menulis untuk majalah Time dan majalah Foreign Policy. Dia pernah bertugas di Suriah, Libya, dan Yaman.
Adapun Gedung Putih dalam pernyataan yang dibacakan oleh juru bicara Caitlin Hayden mengatakan bahwa pemerintah sudah menyaksikan video pembunuhan Foley.