Pengacara: Assange Tidak Akan Keluar Tanpa Jaminan

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 20 Agustus 2014 | 03:34 WIB
 Pengacara: Assange Tidak Akan Keluar Tanpa Jaminan
Pendiri WikiLeaks Julian Assange dalam konferensi pers bersama menlu Ekuador Ricardo Patino di kedubes Ekuador, London, (18/8). (Reuters/John Stillwell)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Wikileaks Julian Assange tidak akan meninggalkan Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, sampai ia memperoleh jaminan tidak akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Hal itu ditegaskan pengacara Assange, Jennifer Robinson kepada Australia Broadcasting Corporation, Selasa (18/8/2014).

Sebelumnya, Assange sempat mengindikasikan akan meninggalkan Kedutaan Besar Ekuador secepatnya karena mengalami gangguan jantung dan penyakit lainnya.

Jennifer menuturkan bahwa kliennya akan pergi jika kondisi benar-benar memungkinkan. Seperti adanya perlindungan dan jaminan untuk tidak diekstradisi ke Amerika.

"Kami masih belum melihat hal itu akan terjadi," kata Jennifer.

Assange mencari suaka ke Kedutaan Besar Ekuador pada 2012 untuk menghindari ektradisi ke Swedia, tempat ia diancam dengan tuduhan pemerkosaan dan penganiayaan, yang disangkalnya dengan keras.

Ia khawatir ektradisi ke Swedia dapat membawanya ke Amerika Serikat untuk menghadapi sidang terkait publikasi Wikileaks atas informasi militer rahasia dan dokumen diplomatik AS.

Robinson mengatakan, masih ada beberapa kasus hukum yang rumit yang sedang berlangsung baik di Swedia dan di Amerika Serikat.

"Kami semua ingin melihatnya keluar dari sana secepatnya. Ia telah berada di sana lebih dari dua tahun dan keadaan di dalam kedutaan tidak begitu baik," katanya.

Belum jelas kapan tim hukumnya dapat menegosiasikan kondisi yang memungkinkan Assange untuk meninggalkan kedutaan besar tanpa diektradisi.

"Kami telah meminta suatu jaminan bahwa ia tidak akan diesktradisi ke Amerika Serikat, itu yang akan selalu menjadi kekhawatirannya, dan itu adalah asalan pemberian suaka yang membuatnya tetap berada di dalam kedutaan besar." "Sangat sulit untuk menentukan target waktu untuk kasus ini,"katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI