Suara.com - Hari Jumat, tanggal 15 Agustus 2014 lalu seharusnya menjadi hari bahagia bagi Alex Lancaster. Pasalnya, pada hari itu, si perempuan cantik berencana menikah dengan lelaki pujaannya, Tucker Blandford.
Namun, semua tinggal mimpi setelah Tucker, si mempelai lelaki, berpura-pura mati, hanya agar pernikahannya dengan Alex dibatalkan.
Alex dan Tucker, sama-sama berusia 23 tahun, bertemu pertama kali pada bulan Agustus 2012 saat keduanya kuliah di Connecticut. Hanya dalam waktu singkat, keduanya saling jatuh cinta dan berpacaran.
"Dia benar-benar lelaki sejati. Dia menghadiahiku dengan perhiasan. Ia selalu mengajakku makan malam setiap tanggal 10 setiap bulan untuk merayakan hari pertemuan kami. Aku tidak pernah jatuh cinta seperti itu sebelumnya. Aku bertemu keluarganya dan mereka memperlakukanku seperti putri mereka sendiri. Ibunya dan aku sudah sangat dekat," kisah Alex.
Selepas kuliah, Alex harus pulang ke kampung halamannya di Inggris. Takut hubungan mereka kandas jika harus membina hubungan jarak jauh, maka ketika Tucker melamarnya, Alex langsung mengatakan "ya" untuk menikahinya. Mereka pun intens membicarakan segala persiapan untuk pernikahan mereka. Tanggal pernikahan pun ditentukan pada tanggal 15 Agustus. Tucker bahkan mengaku sudah memesan tempat untuk resepsi.
Namun, segalanya berubah saat beberapa bulan lalu, Alex mendapat telepon dari seorang lelaki yang mengaku ayah dari Tucker. Kepada Alex, lelaki itu mengatakan Tucker menjadi depresi dan mengakhiri hidup dengan cara menabrakkan diri ke sebuah mobil yang sedang melaju.
Lelaki itu juga menceritakan, Tucker dilarikan ke rumah sakit, namun semua terlambat. Tucker meninggal dunia. Alex menjadi sangat terpukul mendengar berita mengejutkan itu.
Namun, setelah itu, justru keanehan yang ia rasakan. Ketika mencoba menghubungi keluarga Tucker, Alex berbicara langsung dengan ibunda Tucker lewat telepon. Dari pembicaraan mereka terungkaplah bahwa sebenarnya, Tucker masih hidup dan sehat.
Si ibu mengira Alex sudah putus hubungan dengan Tucker. Bahkan, si ibu pun tidak tahu sama sekali soal rencana pernikahan mereka.
Usut punya usut, Tucker memang masih hidup. Ia sengaja membatalkan pernikahan mereka karena tidak yakin mampu menjaga cintanya lewat hubungan jarak jauh.
Namun, kendati Tucker sudah meminta maaf, Alex bergeming. Ia sudah bisa melupakan kesedihannya. Kini, perempuan berambut merah itu sedang sibuk berkarier di bidang bisnis perencana perkawinan. (Huffington Post)