Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Polisi Siapkan 22.000 Personel

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2014 | 14:51 WIB
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Polisi Siapkan 22.000 Personel
Sekitar 2000 personil kepolisian dikerahkan untuk pengamanan sidang lanjutan sengketa pilpres, di gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Jumat (8/8/2014). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman mengatakan akan meningkatkan pengamanan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan sekitarnya menjelang sidang putusan Perkara Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014.

Polri sudah menyiapkan total 22.000 personel untuk menjaga keamanan saat MK menyampaikan hasil putusan sengketa Pilpres.

"Kalau yang kemarin itu sistem tiga ring, nanti kami tambah lagi ring keempat. Kami siapkan personel di sana," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Kapolri menjelaskan, pengamanan pada ring pertama dilakukan polisi di dalam Gedung MK, lalu pada ring kedua pengamanan oleh polisi di halaman MK.

Sementara pengamanan pada ring ketiga dilakukan untuk jalan-jalan di sekitar gedung MK.

"Sedangkan untuk ring keempat, kami menyiapkan personil di sana. Saya sudah tarik anggota dari tujuh polda dengan kekuatan 2.100 personil," ujarnya.

Sementara sisanya yang berjaga-jaga dan siap dikerahkan kapan saja untuk mengantisipasi keamanan di Ibu Kota.

Menurut Sutarman, para anggota polisi itu akan dikerahkan untuk mengamankan MK dan beberapa titik lainnya yang dianggap rawan.

"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Untuk pusat perbelanjaan tentu kami siapkan personel untuk mengamankan. Kami juga siagakan anggota di dekat Monas," ungkapnya.

Kapolri menambahkan, mulai hari ini, polisi telah menerapkan siaga satu menjelang sidang putusan MK pada 21 Agustus mendatang.

"Siaga satu itu untuk institusi kepolisian bukan untuk masyarakat. Artinya bahwa personel kami dua pertiga dalam keadaan siap untuk mengatasi apapun apabila terjadi. Jadi sebetulnya begitu siaga satu, masyarakat harus menjadi lebih tenang," jelasnya.

Terkait rencana penutupan jalan atau pengalihan lalu lintas di sekitar MK, Sutarman mengatakan hal itu tergantung pada kondisi lalu lintas dan situasi massa yang berunjuk rasa di depan MK.

"Kita lihat situasi, kalau memang massa banyak dan masyarakat yang melewati jalan jadi terganggu maka jalan ditutup dan kendaraan yang lewat akan dialihkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI