Suara.com - Para penjual bendera Merah Putih di Jayapura, Papua mengeluhkan sepinya pembeli saat hari peringatan kemerdekaan RI ke-69.
"Kalau tahun 2013 boleh, pas mau masuk hari H-1 dan hari peringatan, bendera dan umbul-umbul bendera laris manis. Tahun ini sepi sekali," kata salah satu pedagang bendera Ujan Rohim di Jayapura, Minggu (17/8/2014).
Menurut Rohim, ia bersama rekannya mulai menggelar penjualan bendera dan umbul-umbul bendera merah putih sejak Kamis, 24 Juli 2014. Namun hingga 4 Agustus, tak sehelai pun bendera yang dijualnya yang laku dibeli.
Pembeli baru mulai ramai sejak 5-10 Agustus. "Dari tanggal 5 - 10 Agustus, pembeli ramai, dalam sehari, bis alaku lebih dari dari 10 bendera dan umbul-umbul laku," ujarnya.
Setelah tanggal 10 Agustus, kata Rohman yang mengaku dari Kabupaten Garut, Jawa Barat itu pembeli kembali sepi hingga puncak peringatan hari ulang tahun kemerdekaan yakni 17 Agustus. "Padahal tahun sebelumnya, 2013 pada tanggal 15 dan 16 Agustus itu bendera dan umbul-umbul laris manis," katanya.
Rohman menduga, sebagian warga Jayapura memilih menyimpan bendera yang dibeli sejak 2013 hingga kini sehingga tidak perlu membeli yang baru.
Meski demikian, katanya, modal sebesar Rp12 juta yang dikeluarkan untuk mencetak bendera kebangsaan negara Indonesia beserta umbul-umbul bendera di tempat asalnya yakni di Garut itu sudah kembali. (Antara)