Novela Nawipa Tak Pernah Diancam dan Rumahnya Tak Dibakar

Siswanto Suara.Com
Minggu, 17 Agustus 2014 | 19:05 WIB
Novela Nawipa Tak Pernah Diancam dan Rumahnya Tak Dibakar
Novela Nawipa di Komnas HAM (suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Informasi yang menyebutkan bahwa saksi dari tim hukum Prabowo Subianto - Hatta Rajasa asal Papua, Novela Nawipa, mendapat ancaman serta rumahnya dibakar orang usai memberikan kesaksian bahwa di daerahnya tidak ada Pemilu Presiden 2014, ternyata tidak benar.

"Tapi ingat, Novela itu tidak ada berada dalam ancaman. Karena itu tidak perlu tokoh politik siapa pun, mengatakan dia berada dalam ancaman. Biarkan adik ini menjadi ibu seorang anak-anaknya," kata Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai usai bertemu Novela di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2014).

Natalius menyesalkan berbagai pendapat yang menyudutkan Novela setelah Novela menjadi saksi di MK.

"Dia bersaksi seolah-olah menjadi masalah, seakan-akan dipelihara sampai sekarang ini, ini menurut saya adik ini berada dalam ancaman yang serius, padahal kalau di kondisi di kampung, maupun di kondisi di sini sendiri, tidak ada sesuatu yang serius, tidak ada ancaman, tidak sebagaimana yang diceritakan teman-teman di media," kata Natalius.

Natalius berharap di hari-hari mendatang tidak ada lagi opini yang menyebutkan Novela mendapat ancaman atau dimanfaatkan pihak tertentu.

"Saya kira dengan pertemuan ini berikutnya tidak boleh ada lagi media yang muat tentang Novela (diancam, diintimidasi dan sebagainya), apalagi tokoh politik berbicara tentang Novela," kata dia.

Nama Novela belakangan ini sangat terkenal. Ia terkenal sejak sejak memberikan keterangan di sidang pleno Mahkamah Konstitusi pada Selasa (12/8/2014). Saat itu suasananya ger-geran, beda dengan biasanya yang sangat tegang.

Novela yang bisa bikin pecah tawa di ruang sidang. Hakim yang selama ini selalu tampil kaku pun tak bisa menyembunyikan tawa mereka.

Yang membuat perempuan asal Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, Papua, itu tiba-tiba sohor di seantero negeri adalah gaya bicaranya saat memberikan keterangan di hadapan hakim konstitusi.

Perempuan berambut keriting yang juga kader Partai Gerindra ini bicara dengan suara keras, bahkan seperti meledak-ledak di tengah ruang sidang.

Misalnya, ketika Ketua Majelis Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva menanyakan tentang keadaan kampung lain di Paniai saat pilpres, dengan nada suara tinggi dan cepat, Novela mengatakan: “Saya tidak mau bicara kampung lain, saya mau bicara kampung saya saja.” Seisi ruang sidang pun ger-geran.

REKOMENDASI

TERKINI