Suara.com - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengeluarkan pernyataan mengejutkan melalui akun Twitter resminya pada Kamis (14/8/2014) pagi waktu setempat. Perdana Menteri di pemerintahan Presiden Vladimir Putin itu menyatakan undur dari jabatannya.
"Mengundurkan diri. Malu pada perbuatan pemerintah. Saya minta maaf," kicau akun resmi Dmitry, @MevedevRussia dalam bahasa Rusia.
Kicauan itu dibuat pada pukul 11.12 siang dan hanya muncul dari akun Medvedev yang berbahasa Rusia saja. Sementara itu, akun Medvedev yang berbahasa Inggris tidak mengeluarkan kicauan serupa.
Lewat akun itu, Medvedev juga mengatakan ingin beralih profesi menjadi fotografer lepas.
Namun, banyak yang menduga, akun Twitter Bahasa Rusia Medvedev sudah diretas oleh hacker. Dan benar saja, ternyata akun sang Perdana Menteri memang di-hack.
Menyusul kicauan mengejutkan itu, kantor pers Perdana Menteri Rusia mengeluarkan bantahan.
"Akun Twitter Perdana Menteri telah diretas dan postingan-postingan terakhir tentang pengunduran dirinya dan rencananya untuk menjadi fotografer lepas tidak benar adanya," kata pejabat pers pemerintahan seperti dikutip Bloomberg.
Insiden semacam ini bukan yang pertama di kalangan pejabat Rusia. Pekan lalu, wakil menteri ekonomi Rusia Sergei Belyakov mengkritisi kebijakan pensiun pemerintah di Facebook. Ia mengatakan malu pada keputusan pemerintah dan meminta maaf pada rakyat atas "kebodohan" pemerintah.
Beda dengan Medvedev, pernyataan itu benar-benar datang dari Belyakov sendiri. Akibat postingan itu, Belyakov pun dipecat. (Reuters/Time/Bloomberg)