Presiden: Demokrasi Kita Telah Mengukir Sejarah

Achmad Sakirin Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2014 | 11:10 WIB
Presiden: Demokrasi Kita Telah Mengukir Sejarah
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2016). [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilu 2014 harus benar-benar menyuarakan nurani rakyat dan bukan pertarungan politik elit. Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan pada sidang bersama DPR-DPD di Senayan Jakarta, Jumat (14/8/2014).

"Proses pemilu 2014 harus benar-benar menyuarakan nurani rakyat bukan pertarungan politik elit bangsa. Namun yang perlu kita jaga adalah kualitas demokrasi," kata Presiden.

Presiden juga menyatakan bahwa proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.

"Demokrasi kita telah mengukir sejarah, anggota DPR, DPRD, DPD dan presiden serta wakil presiden, semua telah dipilih secara langsung rakyat. Alhamdulilah tidak terjadi gejolak dan berjalan dengan damai," katanya.

Menurut Presiden, demokrasi bukanlah sekedar perhitungan suara.

"Demokrasi bukan sekedar penghitungan suara atau transaksional politik," kata Presiden.

Namun, lanjut Presiden, demokrasi tanpa keadilan tidak akan ada artinya. Dan keadilan akan tegak kuat kalau penegakkan hukum melakukan secara tegas dan konstituen.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jumat (15/8/2014) pagi menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI