Suara.com - Anggaran untuk memperingati hari ulang tahun RI ke 69, yang dilaksanakan pihak Istana kepresidenan, di Jakarta memakan anggaran menimal sebesar Rp.11.319.085.353. Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA, Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggaran ini terlalu mewah dan mahal bagi publik. Besarmya anggaran untuk perayaan HUT RI ke-69 menyakitkan orang-orang miskin.
“Jangankan untuk memperingatkan perayaan HUT RI ke 69, untuk mencari sepuluh ribu rupiah saja buat makan dalam satu hari susah bukan main bagi orang miskin karana orang miskin itu tidak punya duit. Jadi, untuk saat ini yang namanya makna kemerdekaan itu adalah orang-orang yang punya duit. Dengan punya duit berarti berarti bisa dikatakan merdeka seratus persen,” kata Uchok dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Jumat (15/8/2014).
Dengan menghabiskankan anggaran sebesar Rp.11.3 miliar ini, Uchok menegaskan, hanya mereka yang punya anggaran dan yang punya hak menghabiskan APBN yang sudah merasakan merdeka.
“Tanda-tanda kemewahaan itu bisa dilihat dari pemasangan tenda dan panggung saja menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.5 miliar; sewa tenda, kursi dan peralatan lainnya sebesar Rp.2.5 miliar dan juga tidak lupa souvenir saja, menimal menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.8 miliar,” tegasnya.
Kata dia, seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir jabatannya memperlihatkan kesederhanaan dan tidak menghabiskan dana APBN yang sealu defisit, dan tiap tahun selalu cari utang atau jual SUN (surat utang Negara) untuk menutupi defesit APBN.
“Belum lagi, masih banyak pejuang kemerdekaan atau veteran yang masih hidup, belum merasa belum merdeka karena kehidupan ekonominya masih dengan uang pas-pasan alias miskin. Jadi menghabiskan anggaran sebesar Rp.11.3 miliar hanya sebuah penghinaan buat rakyat miskin.
Dari data yang diterima suara.com, alokasi anggaran terbesar untuk “Pekerjaan sewa tenda/plampang/kursui/peralatan/perlengkapan lainnya untuk halamn depan istana” yang jumlahnya Rp2,5 miliar. Alokasi terbesar kedua untuk Pekerjaan Pengadaan Souvenir sebesar Rp1,8 miliar.