Adalah kebiasaan Fransiskus untuk mengirim telegram kepada pemimpin negara yang wilayah udaranya dilewati dalam perjalanan internasional. Kebiasaan itu jarang menjadi berita, kecuali kali ini mengingat pemerintah komunis Cina melarang gereja Katolik di negaranya dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Vatikan.
"Saat memasuki wilayah udara Cina, saya menyampaikan salam kepada yang mulia dan warga negara Anda, dan saya meminta berkat perdamaian dan kesejahteraan bagi negara ini," tulis Fransiskus dalam telegramnya.
Telegram Fransiskus itu menjadi lebih menarik mengingat fakta bahwa Cina akhirnya memberi izin bagi paus untuk melewati wilayah udaranya. Hubungan antara Vatikan dan Beijing tidak pernah harmonis sejak pemerintahan komunis berkuasa pada 1949 dan mendiang Paus Yohanes Paulus II selalu harus menghindari wilayah udara Cina dalam beberapa kunjungannya ke Asia.
Geraja Katolik di Cina sendiri dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah gereja resmi negara yang disebut "Asosiasi Patriot", yang taat kepada partai komunis. Sementara komunitas kedua, yang bergerak di bawah Tanah, mengakui otoritas paus di Roma. (Reuters)