Kapolda Papua: Dua Jurnalis Prancis Dicurigai Mata-mata

Achmad Sakirin Suara.Com
Kamis, 14 Agustus 2014 | 17:31 WIB
Kapolda Papua: Dua Jurnalis Prancis Dicurigai Mata-mata
Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende (kanan). [Antara/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende mencurigai dua warga negara Prancis yang mengaku sebagai jurnalis, bekerja sebagai mata-mata. Keduanya ditangkap saat menyusup dan meliput gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Jadi sampai, kemarin upaya ini kita sudah gelar perkara. Yang kita ambil dua tersangka tersebut tetap kita proses karena ada kecurigaan mereka melakukan (tindakan) mata-mata," kata Yotje Mende saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Menurut dia, dua jurnalis Prancis yang ditangkap di Wamena pada Rabu (6/8/2014), yakni Thomas Charles Danbois dan Valentine Bourrat, mempunyai indikasi sebagai mata-mata asing.

Kecurigaan tersebut, kata dia, timbul karena beberapa faktor, salah satunya ketiadaan dokumen dan visa yang mengizinkan kedua orang asing tersebut melakukan kegiatan jurnalistik.

"Dia melakukan kegiatan jurnalis di situ dengan tidak ada izin dari pemerintah. Dia memiliki visa turis, tetapi tidak miliki visa jurnalis. Jadi, kecurigaan kami di situ, ada kegiatan mata-mata. Kami akan periksa secara intensif," ungkapnya.

Oleh karena itu, petugas Imigrasi Jayapura juga memeriksa kedua wartawan asal Prancis tersebut karena diduga melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Keimigrasian.

Yotje mengatakan, untuk menangani kasus tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak Kejaksaan Tinggi dan Imigrasi.

"Sekarang mereka masih kita tahan di Polda. Karena untuk mereka, kami terapkan hukum dengan pasal berlapis, yaitu tipidum (tindak pidana umum) dan tindak pidana khusus keimigrasian," jelasnya.

Kapolda Papua itu juga menyebutkan bahwa kedua jurnalis Prancis itu ditangkap di lokasi kelompok kriminal di Wamena.

"Mereka selama ini di lokasi kelompok kriminal yang kami curigai, seperti saat ditangkap di Wamena. Ada dua anggota yang terhubung dengan Endewanimbo, dan mereka di situ sedang diskusi," ucapnya.

"Kemudian, mereka kami tangkap dan kami sita laptopnya. Sekarang (laptop) itu sedang diperiksa oleh ahli IT. Karena pada saat kami tangkap, mereka sempat menghapus data di 'laptop'," lanjut Yotje. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI