Suara.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendistribusikan ribuan masker kepada warga di desa-desa yang masuk kategori rawan terdampak erupsi Gunung Slamet.
"Pemkab Banyumas menyediakan 125 ribu masker dan telah dibagikan kepada masyarakat khusunya yang berada di wilayah rawan terdampak erupsi Gunung Slamet," kata Koordinator Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Slamet Didi Rudwianto, di Purwokerto, Kamis (14/8/2014).
Menurut dia, warga rawan terdampak erupsi Gunung Slamet tersebar di tujuh desa dari tiga kecamatan, yakni Desa Ketenger, Karangmangu, Karangsalam, dan Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Desa Limpakuwus dan Gandatapa, Kecamatan Sumbang, serta Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng.
Selain mendistribusikan masker, kata dia, Pemkab Banyumas juga telah mengaktifkan kembali tiga pos komando (posko) pengamatan Gunung Slamet di Desa Limpakuwus (Sumbang), Desa Ketenger (Baturraden), dan Desa Semaya (Karanglewas).
"Posko-posko tersebut beroperasi selama 24 jam guna memantau Gunung Slamet secara visual," katanya.
Ia mengatakan bahwa Pemkab Banyumas juga telah menyiapkan jalur evakuasi yang dapat digunakan untuk mengungsi jika sewaktu-waktu kondisi Gunung Slamet yang berstatus "Siaga" itu semakin memburuk.
Menurut dia, pihaknya telah mengecek kesiapan jalur evakuasi termasuk tempat pengungsian yang berlokasi di Lapangan Rempoah, Baturraden. (Antara)