Suara.com - Sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum dilakukan secara maraton hingga malam hari. Seperti hari ini, Rabu (13/8/2014), sidang dimulai pukul 09.30 WIB dan baru selesai pukul 21.00 WIB.
Peserta sidang, terutama para hakim, terlihat begitu kelelahan.
Hakim Konstitusi Patrialis Akbar sampai berkali-kali menundukkan kepala dan memejamkan mata.
Hakim Konstitusi Anwar Usman juga begitu. Kepalanya disandarkan ke kursinya. Sesekali ia memejamkan mata.
Demikian juga Hakim Konstitusi Muhammad Alim. Tangannya selalu digenggam dan dijadikan sandaran untuk dagunya. Matanya juga kadangkala memejam.
Kendati demikian, para hakim tetap berusaha berkonsentrasi mengikuti persidangan yang diajukan oleh tim hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Di tengah kelelahan, sesekali muncul pernyataan-pernyataan lucu dari saksi. Dan itu membuat orang-orang di dalam ruangan tersenyum.
Kelucuan, antara lain datang dari anggota KPU Kabupaten Gowa, Misnah. Misalnya, dia menyebut dirinya sebagai 'Daeng' dengan nada yang tinggi. Tentu saja suara Misnah membikin hakim terjaga.
"Kuasa hukum saja sudah loyo. Ini Ibu Misnah tetap semangat. Padahal Ibu sudah dari pagi di sini ya. Kalau begini kan ada hakim ngantuk jadi tersentak," kata hakim Muhammad Arief.
Sidang sengketa perselisihan hasil pilpres diajukan oleh kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Mereka tidak mau mengakui hasil pemilu yang telah diumumkan KPU karena menemukan kecurangan. KPU mengumumkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah pemenang pilpres.