Prabowo Puji Novela Nawipa, Saksi Paling Lucu di MK

Siswanto Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2014 | 00:59 WIB
Prabowo Puji Novela Nawipa, Saksi Paling Lucu di MK
Saksi kubu Prabowo-Hatta, Novela Nawipa (baju ungu), yang dikabarkan mendapat ancaman dan rumahnya dibakar di Papua. (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden Prabowo Subianto memuji sikap sejumlah saksi sengketa hasil pemilu presiden dan wakil presiden yang dihadirkan tim hukumnya ke Mahkamah Konstitusi, terutama kepada Novela Nawipa.

"Saya salut akan sikap saudari Novela Nawipa, saudara Elvincent Dokomo, saudara Satoni dan semua individu-individu yang telah memberikan kesaksian dengan berani, jujur, tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran di Mahkamah Konstitusi," demikian pernyataan Prabowo di status Facebook-nya, Rabu (13/8/2014).

Seperti diketahui pada Selasa (12/8/2014) siang, Novela Nawipa membikin suasana sidang ger-geran, beda dengan biasanya yang selalu tegang.

Yang membuat perempuan asal Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, Papua, itu tiba-tiba sohor di seantero negeri adalah gaya bicaranya saat memberikan keterangan di hadapan hakim konstitusi.

Perempuan berambut kriting yang juga kader Partai Gerindra ini bicara dengan suara keras, bahkan seperti meledak-ledak di tengah sidang.

Misalnya, ketika Ketua Majelis Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva menanyakan tentang keadaan kampung lain di Paniai saat berlangsung pilpres, dengan nada suara tinggi dan cepat, Novela mengatakan: "Saya tidak mau bicara kampung lain, saya mau bicara kampung saya saja." Seisi ruang sidang pun ger-geran.

Momen lain yang membuat para hakim tak bisa menahan tawa adalah ketika hakim Patrialis Akbar bertanya tentang jarak antara TPS dan distrik tempat Novela.

"Dekat, Yang Mulia, hanya 300 kilometer," ujar Novela dengan nada tinggi.

Tentu saja statement itu membuat orang-orang heran, lalu pecah tawa. Tiga ratus kilometer dibilang dekat. Tapi kemudian ia meralat, maksudnya 300 meter jaraknya.

Pada 22 Juli 2014, KPU telah menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2014. Menurut hasil rekapitulasi suara dari 33 provinsi, pasangan nomor urut dua ini meraih 70.633.576 suara (53,15 persen), mengungguli pasangan Prabowo-Hatta yang hanya memperoleh 62.262.844 suara (46,85 persen). Selisihnya mencapai 8.370.732 suara.

Namun, pasangan Prabowo dan Hatta tidak mengakui kemenangan itu dan menggugat KPU atas penetapan tersebut. Hasil penghitungan KPU dan tim Prabowo-Hatta beda. Menurut mereka hasilnya 67.139.153 suara untuk Prabowo-Hatta dan 66.435.124 suara untuk Jokowi-JK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI