Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menceritakan soal kemenangannya dalam pilpres 2014 di hadapan kader dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto.
Jokowi sempat diberitahukan tentang akan kalahnya pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres kali ini oleh survei internal. Kata survei itu, sambung Jokowi, elektabilitasnya sempat menurun hingga 42 persen. Kemudian makin menurun di pekan-pekan terakhir ketika maraknya black campaign yang masuk ke desa-desa.
"Padahal, waktu kampanye kita keluarin semua jurus, dewa mabuk juga sudah kita keluarkan, sampai kehabisan jurus," kata Jokowi di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
10 hari terakhir, sambungnya, dia bersyukur ada sejumlah kejadian yang membuat elektabilitasnya kembali meningkat.
"10 hari jelang pencoblosan ada berita yang nyebut 'Jokowi Sinting' (twitter Fahri Hamzah). Kemudian nambah tiga juta. Lumayan, untung ada yang nulis-nulis seperti itu," kata Jokowi.
Alasan kedua elektabilitasnya meningkat adalah adanya Konser Salam Dua Jari. "Itu kan banyak sekali, orang grogi, 'kok bisa mengumpulkan orang sebanyak itu. Sampai semua di headline di berita koran," ceritanya.
Selain itu, tambah Jokowi, debat terakhir yang dilakukan KPU membuat elektabilitasnya semakin menanjak. "Di debat terakhir itu, kalau sebelum-sebelumnya kalau debat saya nggak kelihatan, biasa-biasa saja. Tapi (debat) yang terakhir saya kelihatan pinter. Katanya lho. Bukan karena saya pinter, tapi karena yang di sana gol bnuh diri," tuturnya.
Atas tiga peristiwa itu, elektabilitasnya meningkat. Apalagi, ditambah relawan yang terus bergerak hingga hari terakhir.
"Seminggu sebelum hari tenang, (relawan) gerak semua. Itu kelihatan di survei kita. Mereka door to door. Tabloid kita keluar semua, itu membantu," katanya.