Suara.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dan Patrialis Akbar rupanya tak tahan menahan tawa saat mendengar keterangan saksi yang diajukan kubu Prabowo-Hatta di tengah sidang lanjutan sengketa Pilpres di MK, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Saksi Novela Nawipa awalnya menceritakan soal dugaan kecurangan di salah satu TPS tempat tinggalnya di Kabupaten Paniai, Papua, yang tidak ada pencoblosan.
Saksi pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di kabupaten Paniai, Provinsi Papua, menceritakan tidak terjadi pemungutan suara di kampungnya.
"Ya tidak tahu di tempat lain, dari kampung saya tidak ada, Saya tidak bisa terangkan karena tidak ada (pemungutan suara)," ungkap Novela dengan logat Papua kental saat menjawab pertanyaan Hamdan Zoelva.
Patrialis Akbar yang sedari menyimak penjelasan Novela langsung tertawa.
"Saya suka gaya-gaya anda, karena di sini jarang kaya gaya-gaya anda," canda Patrialis dalam ruang sidang.
Tawa hakim maupun pengunjung sidang terulang kemabli, ketika saksi Novela salah menyebutkan jarak antara TPS dengan rumahnya.
"Dekat ini kan di dalam kampung, 300 kilometer?," jawabnya yakin.
Namun tak sampai beberapa detik langsung diralatnya kembali.
"Maaf salah, namanya manusia bukan Tuhan, tapi yang benar 300 meter," disambut ketawa hakim dan pengunjung sidang.