Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak agar tidak memanfaatkan kondisi bencana yang terjadi untuk keuntungan pribadi, termasuk pungutan liar.
"Saya mengapresiasi Polda Jateng yang menangkap sepuluh anggota Satlantas Polres Pemalang yang diduga melakukan pungli di Jembatan Comal, karena itu termasuk tindakan mengambil keuntungan pribadi," katanya di Semarang, Senin (11/8/2014).
Ganjar meminta kepada Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jateng untuk mengusut tuntas kasus pungli itu.
"Lakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku terhadap sepuluh polisi tersebut guna memberikan efek jera, syukur-syukur kalau terus dikembangkan (penanganannya, red)," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Mengenai adanya kemungkinan keterlibatan petugas dari instansi lain seperti Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam praktik pungli di Jembatan Comal berdasarkan penanganan sementara, Ganjar mengancam akan memberikan sanksi tegas jika terbukti.
"Tidak hanya sanksi tegas tapi 'teges' dan kalau ada petugas dishub yang terlibat itu berarti dia terlalu berani untuk bunuh diri atau siap untuk 'dibeleh' (dipotong lehernya, red)," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyampaikan akan memasang jembatan timbang portabel di sisi utara Jembatan Comal untuk mengantisipasi melintasnya kendaraan berat yang mengangkut muatan melebihi tonase sebesar 10 ton.
"Semua kendaraan yang melebihi tonase setop dan turunkan muatan di situ, inikan kondisi darurat sehingga kalau tidak ada 'kontijensi' atau ketegasan soal ini maka akan berbahaya," ujarnya.
Menurut dia, hal itu bertujuan agar Jembatan Comal tidak kelebihan beban serta jalan-jalan alternatif di wilayah selatan tidak mendapatkan beban yang terlalu berat. (Antara)