Suara.com - Pemerintah Kota Surabaya menganggaran revitalisasi kawasan eks Dolly dan Jarak dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2014 sebesar Rp8,6 miliar.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, Senin (11/8/2014), mengatakan bahwa anggaran Rp8,6 miliar itu selain untuk pembebasan lahan, juga untuk pemberdayaan masyarakat, yang nilainya mencapai Rp100 juta.
"Alokasi anggaran tersebut sebagai tindak lanjut dari penutupan lokalisasi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot juga menganggarkan dana untuk penataan tempat usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan. Hanya saja alokasinya dari data yang diperoleh tidak dijelaskan secara perinci.
Menurut dia, anggaran tindak lanjut dari penutupan Dolly memang harus ada. Kendati demikian, Reni mengharapkan Pemkot Surabaya membuat rencana strategis yang baik agar alokasi anggaran yang relatif cukup besar tersebut bisa diimplementasikan.
Dari sejumlah anggaran yang digelontorkan, kata dia, sebagian besar untuk kepentingan pembebasan lahan dan sentra pedagang kaki lima (PKL).
"Yang besar anggaran itu terserap untuk pembebasan lahan dan bangunan serta penyediaan untuk PKL," katanya.
Kalangan anggota DPRD Kota Surabaya masih akan mempertanyakan rasionalitas besaran anggaran yang akan dikucurkan. Jika besarannya tepat sasaran dan mendesak penggunaannnya, akan segera disetujui.
"Di Banggar (Badan Anggaran) nanti kita lihat apakah nilainya masuk akal," kata alumnus Institut Tehnologi Sepeluh Nopember Surabaya ini. (Antara)