Suara.com - Paus Fransiskus mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi di Irak adalah tindak yang menyakiti Tuhan dan mencederai kemanusiaan. Sri Paus memanjatkan doa hening bagi para korban kekerasan pada Misa di Vatikan, Minggu (10/8/2014).
"Kita terhenyak dan khawatir mendengar berita dari Irak," kata Bapak Suci di hadapan para jemaat yang menghadiri Misa di Lapangan Santo Petrus itu.
"Ribuan orang, ada di antaranya pemeluk Kristiani, diusir secara brutal dari rumah-rumah mereka, anak-anak sekarat karena kelaparan dan haus dalam pengungsian mereka, perempuan diculik, orang-orang dibantai, berbagai jenis kekerasan, kerusakan di mana-mana... Semua ini sungguh-sungguh menyakiti Tuhan dan benar-benar mencederai kemanusiaan," sambung Sri Paus.
Kemudian, sebelum menyampaikan kotbahnya, Paus asal Argentina itu mengajak semua yang hadir untuk melakukan hening cipta. Seperti diketahui, sepak terjang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak kian mengkhawatirkan. Setelah merebut kota Mosul dan kota-kota di sekitarnya, ISIS juga dikabarkan membantai 500 etnis minoritas Yazidi, dan menculik 300 perempuan Irak untuk dijadikan budak.
Bapak Suci juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan di Irak. Sri Paus mengatakan pula bahwa utusan pribadinya, Kardinal Fernando Filoni, akan berangkat ke Irak pada hari Senin (11/8/2014). Sri Paus menyebut tujuan kedatangan Kardinal Fernando ke Irak adalah untuk "meyakinkan orang-orang malang tersebut bahwa dirinya ada di dekat mereka".
Pada kesempatan tersebut, Bapak Suci juga menyinggung soal konflik yang kembali pecah di Gaza. Sri Paus sangat menyayangkan gagalnya gencatan senjata yang sebelumnya sempat terwujud.
Para korban virus Ebola juga turut didoakannya. Tak ketinggalan, ia mendoakan semua orang-orang yang bekerja keras untuk menghentikan penyebarannya. (Reuters)