Suara.com - Pelaku bunuh diri Paulyanto (41) di Jalan Perdana, Gang Anugrah Perdana, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kamis (7/8/2014), meninggalkan pesan pada secarik kertas yang berisi alasan dirinya bunuh diri.
"Intinya pesan pelaku yang ditulis di kertas, yakni dari pada bercerai lebih bagus bunuh diri, kemudian dia meminta istrinya agar menjaga ketiga anaknya," kata Humas Polresta Pontianak Inspektur Dua (Pol) Harsoyo di Pontianak, Kamis (7/8/2018).
Harsoyo menjelaskan dalam pesannya, pelaku bunuh diri juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarganya, dan minta dikuburkan selayaknya.
Humas Polresta Pontianak menambahkan pelaku sehari-hari bekerja sebagai buruh. Pelaku mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan dirinya dengan tali di ruang tamu rumahnya.
Pelaku bunuh diri pertama kali ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa oleh anaknya Fikri yang masih bersekolah kelas empat sekolah dasar.
Saat itu, anaknya hendak mengambil pakaian sekolahnya sekitar pukul 06.15 WIB. Namun terlihat ayahnya sudah tergantung di ruang tamu dengan tali nilon, katanya.
Menurut Harsoyo, dari informasi mertua korban atas nama Samiun (56), menantunya sering mabuk dan pulang subuh.
"Korban sering mabuk-mabukan dan ngembun. Jika pulang juga sering mengamuk (emosi dan marah) pada istrinya," ujar Harsoyo meniru ucapan mertua pelaku. (Antara)