Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, Saan Mustopa menampik menerima telepon genggam berupa BlackBerry dalam Kongres partai Demokrat Bandung pada 2010 lalu.
Saan mengaku tidak pernah ada pembagian telepon genggam untuk memenangkan Anas Urbaningrum dalam kongres tersebut.
Hal itu di ungkapkan Saan saat dirinya bersaksi dalam kasus dugaan korupri proyek pembangunan sport centre Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum di persidangan Tipikor, Jakarta, Kamis (7/8/2014).
"Pembagian BB di Jawa Barat tidak pernah ada, saya tidak tahu itu," kata Saan di persidangan.
Mendengar pernyataan itu, Jaksa KPK, Yudi Kristiana menelusuri proses bagaimana cara Saan Mustopa menjalin komunikasi dengan kader Demokrat di Jawa Barat.
"Komunikasi Anda dengan kader bagaimana," tanya Yudi.
Saan, yang merupakan relawan di daerah Jawa Barat, menerangkan bahwa para kader Demokrat di para kader di daerahnya sudah memiliki alat komunikasi.
"Kader Demokrat, Mereka kan punya hp sendiri dan juga jaraknya tidak terlalu jauh, sehingga transportasi juga tidak ada," jawab Saan.
Bahkan Saan menyebut, untuk biaya penginapannya pun menggunakan kocek pribadinya. Dengan begitu Saan membantah dengan keras adanya pembagian itu.
"Biaya akomodasi sekitar 200 juta. Di Bandung saya bayar sendiri," tegas Saan.