Suara.com - Belanda menunda misi evakuasi jenazah dan puing pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 yang jatuh di Grabovo, Donetsk, Ukraina. Penundaan misi dilakukan menyusul sengitnya pertempuran pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia di kawasan tersebut.
Menurut Rutte, kondisi yang ada membahayakan keselamatan tim evakuasi yang terdiri atas 70 petugas asal Australia, Belanda, dan Malaysia. Ia menilai, tidak mungkin melanjutkan operasi dengan kondisi seperti itu.
"Situasi keamanan di Ukraina Timur dan di lokasi jatuhnya pesawat MH17 kian memburuk hari demi hari. Dengan demikian, tidak mungkin bagi para ahli untuk melakukan tugas mereka," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Den Haag, hari Rabu (6/8/2014).
Pesawat MAS MH17 jatuh ditembak rudal pada 17 Juli lalu. Semua penumpang dan kru yang berjumlah 298 orang tidak ada yang selamat.
Sebagian besar jenazah telah ditemukan, namun tim masih mencari korban yang hilang beserta barang-barang milik mereka. (Reuters)