Jurnalis Surabaya Demo Kecam Polisi

Suwarjono Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2014 | 19:29 WIB
Jurnalis Surabaya Demo Kecam Polisi
Sejumlah jurnalis saat memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) di Kendari, Sultra, Kamis (1/5/2014). [Antara/Ekho Ardiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan jurnalis asal Surabaya, Rabu menggelar aksi turun jalan mengecam aksi perampasan kamera milik fotorgrafer Harian Bhirawa Tri Diana oleh petugas kepolisian.

Salah seorang jurnalis Radio Elshinta Sefta Rudianto dalam orasinya menyatakan tindakkan perampasan kamera tersebut tidak patut dilakukan sebagai penegak hukum.

"Upaya tersebut sangat sewenang-wenang dengan merampas kamera kemudian menghapus beberapa foto hasil karya jurnalis rekan kami saat meliput demonstrasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)," katanya, Rabu (6/8/2014).

Ia mengatakan, jurnalis bekerja dilindungi Undang-undang dan kondisi ini adalah bentuk arogansi aparat.

"Kami menutut kasus ini diusut tuntas. Jika tidak akan menjadi preseden buruk baik dunia pers di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, kasus ini menambah daftar panjang arogansi aparat kepada para jurnalis yang sedang bertugas dan oleh karena itu harus diusut tuntas.

"Kami juga meminta kepada petinggi Polri untuk memberikan pemahaman kepada jajaran di bawahnya supaya tidak melakukan intimidasi kepada jurnalis dalam bentuk apapun," katanya.

Dalam aksinya jurnalis ini membentangkan sejumlah poster, para wartawan baik dari televisi, koran Radio dan Online ini meneriakkan yel-yel kecaman pada aksi aparat kepolisian.

Sejumlah poster yang dibentangkan bertuliskan "Usut Tuntas Perampasan Kamera", "SAVEJURNALIS", "Kami Wartawan bukan Maling","Tegakkan Undang-undang Pers" dan juga"Copot Kapolres Ndeso".

Seperti diberitakan sebelumnya, Tri Diana Wartawan Koran Harian Bhirawa menjadi korban perampasan oknum polisi saat melibut demo di kantor KPU Jatim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI