Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membentuk Rumah Transisi untuk memetakan masalah dan yang harus dilakukan saat pemerintahan Jokowi-JK berjalan. Lalu dari mana dana untuk kerja tim ini?
Ketika ditanyai soal hal itu, Jokowi mengatakan, dirinya masih memiliki uang untuk membayar tim ini. Dia juga mengajak sejumlah elemen untuk patungan, supaya tim ini bisa terbentuk.
"Yang danai ini kami. Jangan bilang saya nggak punya duit. Pak JK juga ada (sumbangan dana), partai juga ada," kata Jokowi di Rumah Transisi, Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Jokowi sudah meresmikan kantor Rumah Transisi tersebut pada Senin (4/8/2014). Rumah Transisi ini berada di kawasan hunian elit di Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Situbondo nomor 10, dekat dengan Taman Kodok, Menteng.
Rumah berarsitektur Belanda ini diklaim merupakan sewaan dari seorang Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk (ASII) Michael D Ruslim. Namun, Kepala Staff? Kantor Transisi Rini M Soemarno enggan merinci soal harga sewanya.
"Harganya itu privasi, tapi nggak sampai miliaran. Ya harganya normal versi di sini (Menteng)," ujar Rini.
Rini menerangkan alasan mengapa memilih rumah di kawasan Menteng. Menurut Rini, hal itu merupakan permintaan Jokowi karena lokasinya yang dekat dengan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, di Jalan Taman Suropati, Menteng, serta rumah sewa Jokowi sejak nonaktif dari Gubernur DKI Jakarta, di Jalan Sawo, Menteng.
"Bapak Jokowi bicara pada saya, kita harus mulai adanya tempat. Kami cari keliling, tempat itu jangan terlalu jauh. Kami cari beberapa, salah satunya rumah ini, mau disewakan, kami sreg dan Jokowi datang lalu cocok," kata Rini.