Tokoh Lintas Agama Tolak Keberadaan ISIS di Indonesia

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2014 | 17:13 WIB
Tokoh Lintas Agama Tolak Keberadaan ISIS di Indonesia
Anggota militan membawa bendera ISIS di Raqqa, Suriah, 29 Juni lalu (Reuters/Stringer).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah beredar luas video sekelompok orang yang mengajak WNI mendukung gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), kini sejumlah tokoh lintas agama dan kepercayaan menyatakan penolakan terhadap ISIS di Indonesia.

Penolakan tersebut didasarkan pada keyakinan kalau keberadaan ISIS yang disinyalir akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami menolak dengan keras keberadaan Islamic State of Iraq and Syria dan beseerta para pendukungnya di negara kesatuan Republik Indonesa," ujar Ketua Dewan Syura IJABI, Jalaluddin Rakhmat di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Penasehat OASE itu juga memendesak pemerintah Indonesia agar segera bertindak terkait keberadan ISIS yang diduga ingin menghancurkan NKRI. Namun Jalal mengaku prihatin kepada aparat yang tidak tegas menangani keberadan ISIS.

"Kami mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil tindakan prifentif maupun infresnsip, terhadap orang, sekelompok dan kegiatan untuk melakuakn langsung atau tidak langsung dengan ISIS," serunya.

"kami menyesalkan para aparat atau pihak pemerintah yang beraikap tidak tegas melihat kelompok-kelompok itu," tutupnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) ini dihadiri oleh Zuhairi Misrawi (Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia Jalalludin Rakhmat), Romo Benny Soesetyo (dari KWI), Suryanandar (Organization of Taoism), Maulana Zafrullah Pontoh (Jemaat Ahmadiyah Indonesia), Palty Panjaitan (HKBP), Sheila Soraya (Majelis Rohani Baha'i), Romo Daniel S (Gereja Ortodoks Siria) serta sejumlah tokoh beragama lainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI