Suara.com - Ketua Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk daerah Jakarta, Muhammad Taufik, mengancam akan demonstrasi terus menerus ke KPU sampai aspirasi mereka didengar.
"Kami terus melakukan aksi, sampai kemudian yang berwajib menangkap KPU karena kami anggap KPU sudah mati," kata Taufik di depan kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Tadi, mereka sudah menggembok pintu gerbang KPU, kemudian mengibarkan bendera kuning di depan lembaga tersebut.
"(Esok kita akan) berdoa di sini selayaknya orang meninggal, (aksi akan dilanjutkan) setelah Dzuhur," katanya.
Selain berdoa, kata Taufik, massa juga akan datang membawa keranda mayat sebagai tanda KPU telah mati serta telah menciderai demokrasi.
Hingga berita ini diturunkan, masa masih berorasi di depan gerbang kantor KPU.
Sidang perdana gugatan perselisihan hasil pemilu presiden akan digelar MK pada Rabu (6/8/2014).
Seperti diketahui, KPU telah menetapkan Jokowi-JK menjadi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih pada 22 Juli 2014 malam.
Suara yang diraih Jokowi – JK sebanyak 70.997.833 suara atau 53,15 persen dari suara sah secara nasional. Sedangkan kompetitor mereka, pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa hanya meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara sah nasional.
Namun, kubu Prabowo tidak puas dengan hasil pilpres, bahkan Prabowo menarik diri dari proses rekapitulasi suara yang sedang dilaksanakan KPU. Selanjutnya, kubu Prabowo mengajukan gugatan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi dengan harapan hasil pemilu dibatalkan. Mereka menilai terjadi kecurangan selama proses pemilu.