Suara.com - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, membantah telah menculik seorang tentara Israel. Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (2/8/2014) pagi waktu setempat, Al Qassam menyebut tak ada indikasi jelas tentang keberadaan seorang tentara Israel, yang dinyatakan hilang.
Dalam pernyataan itu, Al Qassam menyatakan tak tertutup kemungkinan si tentara yang hilang tewas dalam penyergapan. Al Qassam juga mengatakan mereka tidak memiliki kontak dengan militan yang beroperasi di Jalur Gaza selatan, tempat Letnan dua Hadar Goldin, 23, hilang pada hari Jumat.
"Kami telah kehilangan kontak dengan kelompok pejuang yang ikut ambil bagian dalam serangan itu dan kami percaya mereka semua tewas dalam pemboman Israel. Dengan asumsi bahwa mereka berhasil merebut prajurit selama pertempuran, kami menilai bahwa ia juga tewas dalam insiden," demikian pernyataan tersebut. .
Sebelumnya Israel membatalkan gencata senjata selama 72jam yang dimediasi oleh PBB. Israel menuduh HAMAS telah melanggar kesepakatan gencatan senjata itu dengan menyerang pasukan Israel yang ditempatkan di dekat Jalur Gaza. Israel menyatakan telah kehilangan kontak dengan seorang prajuritnya setelah anggota HAMAS menyerang sebuah pos militer Israel di dekat Rafah.
Situasi keamanan di Jalur Gaza memburuk beberapa jam setelah gencatan senjata kemanusiaan diberlakukan pada Jumat (1/8/2014) mulai pukul 08.00.
Lebih dari 1.633 orang Palestina telah meninggal dan sebanyak 8.800 lagi cedera sejak Israel melancarkan agresi militer ke Jalur Gaza pada 8 Juli lalu. Israel kehilangan 61 tentara dan tiga warga sipil, termasuk seorang warga negara Thailand. Operasinya, kata Israel, bertujuan "mengakhiri tembakan roket Palestina ke wilayah Israel. (Antara/Reuters)