Suara.com - Tentara Israel di wilayah selatan Jalur Gaza masih mencari salah satu rekannya yang hilang. Tentara Israel yang hilang itu diduga diculik oleh kelompok militant Hamas.
Hilangnya seorang tentara Israel itu bêrtepatan dengan gencatan senjata yang sudah disepakati antara Israel dengan Hamas selama 72 jam.
“Ada indikasi bahwa tentara yang hilang itu telah diculik oleh kelompok teroris dalam sebuah insiden yang telah melanggar kesepakatan gencatan senjara” kata Peter Lerner, juru bicara tentara Israel.
Ketika ditanya apakah dengan diculiknya tentara Israel itu berarti gencatan senjata dibatalkan, Lerner mengatakan,” Ya. Kami akan terus melakukan aktivitas di daratan.”
Kelompok Hamas tidak mengkonformasi dan juga membantah telah menculik tentara Israel tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa pernyataan Israel tentang seorang tentaranya yang diculik sebagai upaya untuk membatalkan gencatan senjata.
Lerner mengatakan, tentara tersebut hilang dalam pertempuran dengan kelompok militant di terowongan di mana salah satu kelompok teroris meledakkan diri dengan bom yang dipasang di ikat pinggang.
Sebelumnya, Hamas setuju untuk mengamati gencatan senjata 72 jam dalam konflik Gaza yang mulai berlaku Jumat pagi, jika Israel melakukan hal yang sama, kata juru bicara kelompok itu kepada AFP.
“Hamas dan semua gerakan perlawanan (Palestina) telah menerima gencatan senjata kemanusiaan 72 jam dari jam pukul 08.00 waktu setempat Jumat (05.00 GMT) yang akan dihormati oleh semua gerakan jika pihak lain (Israel) juga menerima gencatan senjata,” kata juru bicara Hamas Fawzi Barhum . (AFP/Reuters)