Ini Dia Atlet Sumo Pertama yang Beragama Islam dari Mesir

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 01 Agustus 2014 | 19:00 WIB
Ini Dia Atlet Sumo Pertama yang Beragama Islam dari Mesir
Pesumo pertama dari Afrika, Osunaarashi. (japandailypress.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olah raga sumo bukan hanya monopoli warga negara Jepang. Osunaarashi (22 tahun) menjadi atlet sumo pertama yang berasal dari Afrika. Dia juga menjadi atlet sumo pertama yang beragama Islam.

Awalnya, Osunaarashi menggeluti body building. Namun, ketika remaja, teman-temannya menyarankan Osunaarashi untuk mencoba olah raga sumo.

“Olah raga ini berkisar tentang dua gajah yang salin mendorong. Saya adalah body builder, itu olah raga yang buruk buat saya dan saya tidak mau melakukan itu,” kata Osunaarashi, ketika itu.

Kini, Osunaarashi menjadi atlet Mesir pertama sekaligus atlet Afrika pertama dan juga atlet Arab pertama sekaligus atlet sumo pertama yang beragama Islam.

Dia juga tetap melakukan puasa pada bulan Ramadan lalu meski tengah mengikuti sebuah turnamen.

“Tidak makan bukan masalah bagi saya, tetapi yang jadi masalah adalah tidak minum. Itu merupakan bagian terberat,” jelasnya.

Kata dia, selama bulan Ramadan dia selalu mengalami sakit kepala setiap kali habis bertanding melawan musuh dengan berat 150 kg. Osunaarashi mempunyai nama pangggung Giant Sandstorm.

Osunaarashi lahir dengan nama Abdelrahman Shalan di Kairo. Dia mulai terlibat dalam body building di usia 11 tahun. Usianya memasuki 14 tahun ketika temannya membujuk untuk mencoba olah raga sumo.

“Dia langsung memaksa saya untuk bertanding sumo. Ketika itu berat saya 120 kg dan lawan saya 60 kg. Dia menandang bokong saya tujuh kali. Ketika sampai di rumah, saya mulai mencari informasi tentang sumo di internet. Dari mulai jam 12 malam, saya baru selesai pada pukul 8 pagi,” ungkapnya.

Pada 2011, Osunaarashi berangkat ke Jepang setelah berhasil menjuarai sejumlah turnamen sumo amatir. Namun, tidak mudah untuk bisa diterima di Jepang. Bukan itu saja, Osunaarashi juga kesulitan untuk beradaptasi dengan budaya Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI