Diserang Virus Ebola, Sierra Leone Umumkan Keadaan Darurat

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 01 Agustus 2014 | 06:00 WIB
Diserang Virus Ebola, Sierra Leone Umumkan Keadaan Darurat
Virus Ebola (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, Kamis (31/7/2014), waktu setempat mengumumkan keadaan darurat masyarakat menyusul potensi serangan virus Ebola ke negara itu.

Koroma juga meluncurkan Rencana Tangap Nasional untuk meresmikan Tahap Kedua mengenai ebola, yang akan dipimpinnya sendiri.’

Dia meminta pejabat dan para menteri membatalkan semua perjalanan ke luar negeri, kecuali kegiatan yang benar-benar mendasar.

Semua pertemuan umum telah dibatasi pada hanya pertemuan penting yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan kepekaan mengenai Ebola

Koroma sekaligus memerintahkan mengkarantina pusat kegiatan medis yang didukung oleh polisi dan militer untuk mempermudah aktifitas petugas kesehatan dan organisasi non-pemerintah.

Keresahan itu muncul, menyusul peristiwa beberapa hari lalu, dimana seorang dokter di Sierra Leone meninggal karena terinfeksi virus Ebola dari pasien yang dirawatnya.

Sejumlah maskapai penerbangan juga sudah memperketat aturan untuk mencegah virus Ebola menyebar keluar dari Afrika.

Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, 57 orang tidak bisa diselamatkanya nyawanya setelah terjangkit virus Ebola di Afrika.

57 korban tersebut berasal dari Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat wabah tersebut bertambah menjadi 729 orang.

Wabah Ebola yang melanda negara Afrika bagian barat pada tahun ini merupakan yang paling besar di sepanjang sejarah. Hanya dalam hitungan hari, jumlah kasus Ebola bertambah 122. Hingga kini, jumlah orang yang kemungkinan terjangkit Ebola menjadi 1.323 orang.

Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Tingkat kematian orang yang terkena Ebola juga tinggi yaitu 60 persen. Orang yang paling rentan terkena Ebola adalah petugas medis yang merawat pasien dengan Ebola. (Reuters/Xinhua)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI