Suara.com - Parlemen Ukraina membuat kesepakatan dengan tim penyelidik jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 dari Belanda dan Australia. Isi kesepakatan itu adalah mengizinkan tim penyidik membawa 950 personil bersenjata ke lokasi jatuhnya pesawat MH17 tersebut.
Dengan adanya kesepakatan itu, maka tim penyidik bisa memasuki lokasi jatuhnya pesawat MH17 yang masih dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia. Namun, sejumlah anggota tim penyelidik dari Belanda justru keberatan dengan kesepakatan itu.
Mereka menilai, membawa ratusan tentara ke lokasi jatuhnya pesawat MH17 bukan sesuatu yang realistis. Sementara itu, Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) melaporkan telah berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat MH17.
Lewat akun Twitternya, OSCE mengatakan, mereka mencapai lokasi itu bersama dengan empat penyidik dari Belanda dan Australia. OSCE memerlukan waktu dua minggu untuk bisa mencapai lokasi tersebut.
Selama ini, tim penyelidik tidak bisa mengakses lokasi jatuhnya pesawat MH17 karena masih dihalang-halangi oleh kelompok pemberontak pro-Rusia. Akibatnya, sisa-sisa jenazah penumpang pesawat masih ada yang belum dievakuasi.
Kelompok pemberontak memang bersedia memberikan dua kotak hitam pesawat MH17 kepada tim penyelidik. Namun, mereka tidak memberikan akses kepada tim penyelidik dari sejumlah negara untuk masuk ke lokasi jatuhnya pesawat MH17. (Reuters/AFP)